Return to site

Rupiah Rp13.322, Menguat Berkat Pelemahan Dolar AS | Equity World

· PT Equityworld,equity world,equityworld futures
broken image

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka menguat. Rupiah betah bertahan di level Rp13.300-an per USD. Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (10/1/2016), Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia menguat 40 poin atau 0,4% ke level Rp13.322 per USD. Adapun pergerakan Rupiah hari ini akan ada di kisaran Rp13.305 per USD hingga Rp13.337 per USD.

Sementara itu, Yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 35 poin atau 0,26% ke level Rp13.325 per USD. Dalam kurs Yahoofinance, pergerakan harian Rupiah berada di Rp13.310 per USD hingga Rp13.360 per USD. Penguatan Rupiah sejalan dengan melemahnya dolar AS hari ini.

Dolar merosot terhadap yen pada Senin waktu setempat di tengah jatuhnya sterling ke posisi terendah lebih dari dua bulan akibat Brexit. Penurunan hasil Treasury AS dan saham mendorong dolar turun 0,8% terhadap yen ke sesi terendah 115,97 yen. Dolar juga jatuh terhadap euro dan franc Swiss, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, 0,26% lebih rendah pada 101.950.

Laba Bank Jatim Rp1,03 Triliun | Equity World

Direktur Utama Bank Jatim Soeroso mengatakan, perolehan laba bersih itu meningkat 16,25% bilang dibandingkan perolehan laba bersih di tahun sebelumnya. "Sedangkan laba bersih sebelum pajak tercatar Rp1,45 triliun atau tumbuh 15,13%," tuturnya di Hotel Pacific Place SCBD, Jakarta.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sepanjang 2016 berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,03 triliun. Data tersebut berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2016 yang telah diaudit.

Penurunan Harga Minyak Mentah Akan Pukul IHSG | Equity World

Pasar saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi lantaran melemahnya harga minyak mentah didorong oleh kelebihan pasokan di Amerika. Sentimen ini, diperkirakan akan berimbas ke pasar saham Indonesia. Head Analis MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, jatuhnya harga minyak WTI mencapai 4,07% ke level USD51,79 mendorong turun saham berbasis energi dan jatuhnya saham sektor keuangan.

Menurutnya, kombinasi kejatuhan Wall Street, EIDO, Oil dan batu bara di tengah kenaikan emas, Nickel, Tin dan CPO menjadi faktor penggerak IHSG akan melanjutkan kejatuhan hari ini. "Pola Bearish Engulfing terbentuk atas IHSG mengindikasikan kejatuhan di hari Selasa. IHSG kami perkirakan akan bergerak di 5.277-5.363," tukas dia.

"Dari dalam negeri, walaupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,57%, tetapi investor asing membukukan aksi beli bersih Rp31,16 miliar sehingga di hari pertama minggu ke-2 net sell mencapai Rp330,94 miliar," kata dia dalam risetnya, Selasa (10/1/2017).